Setelah sekian lama mencoba beberapa Dsitro Alternatif, akhirnya piilhan saya tetep jatuh sama Slackware, dengan alasan : hanya
Slackware yang stabil berjalan di mesin tua saya dengan Spesifikasi :
P III 866 MHZ 256 MB Sdram, VGA NVIDIA Geforce 2 MX 64 Mb, Hdd 40 Gb, Soundcard Ess 1868 ISA.
Slackware tidak mempermasalhkan CMOS RTC saya yang error, beda dengan Ubuntu yang selalu memberikan warning dan terkadang Crash karena CMOS RTC saya Error, mudah dalam instalasi paket aplikasi dan driver VGA.
Slackware bisa memberikan tampilan grafis yang maksimal, seperti Compiz Fusion dengan beberapa Effect Desktopnya. Dukungan Multimedia dan Codecnya yang telah lengkap serta kemudahan dalam setting Audio. Bagi saya
Slackware seperti belahan Jiwa Komputer saya, sebuah mesin tua yang bisa bergaya seakan-akan ABG P IV atau Dual Core dengan Vista Aero.
Bagi saya Linux itu Indah, Mudah dan Halal.
Slackware Rockin..........
cuman kadang dependensi manualnya agak ngerepotin kang..
ReplyDeletetp bukan slackers namanya kl ngga mau direpotin.. :D
Setuju ... :) Kan asyiknya LINUX di situ, berkutat dengan settingan dan Ngopreknya itu.
ReplyDelete